Pesugihan Jual Musuh di Cianjur

Kali ini saya sekedar ingin berbagi cerita pengalaman saya mendampingi teman saya yang menjadi pendana ritual Pesugihan Jual Musuh tepatnya di Cianjur Jawa Barat. Sekitar tahun 2014 saya dengan teman saya sedang menggali keakuratan informasi mengenai Pesugihan di pulau Jawa dan tiba saatnya kala itu saya menggali informasi Pesugihan di wilayah Jawa Barat. Ada banyak lokasi pesugihan di Jawa Barat, namun kali ini saya akan bercerita tentang Pesugihan Jual Musuh di Cianjur.

Iman seseorang yang tipis setipis rambut terkalahkan oleh nafsunya dunia hingga melupakan  norma-norma yang ada,entah faktor kebutuhan ataupun karena dendam pribadi hingga saat itu pelaku pesugihan sebut saya namanya Rahman   ( nama disamarkan ) nekat menjual musuhnya yang tak lain adalah bapak kandungnya sendiri. Alasan dendam pribadi apapun jujur saya gak tahu menahu yang saya tahu saat itu saya hanya menjadi penengah antara pendana dan pelaku ritual. Setelah saya temukan antara pelaku dan pendana mereka berdua menjalin kesepakatan ijab kabul bahwa pendana siap menanggung segala biaya untuk hajat pelaku ritual dan apabila berhasil hajatnya, pelaku siap untuk bagi hasil dengan pendana. Sedangkan Ritualnya sendiri sudah ditentukan oleh pelaku di daerah Cianjur.

Keesokkan harinya kami bertiga berangkat dari kota Bandung menuju Cianjur, tepatnya di dekat Pasar Induk Cianjur. Kami bersilaturahmi ke rumah praktisi spiritual yang bernama abah X ( maaf saya tidak sebut namanya ). Rumah yang besar namun tidak dipinggir jalan harus memasuki lorong0-lorong gang untuk menuju rumah abah x. Saat memasuki rumah abah X pemandangan yang sangat membingungkan, karena yang terpampang di ruang tamu hanyalah foto-foto disaat abah x menjadi seorang tentara, dan juga foto bersama kerabatnya yang polisi. hadeh jujur saja saat itu saya sedikit ragu dengan abah yang satu ini.

Akhirnya abah menemui kami bertiga di ruang tamu,awalnya hanya sekedar ngobrol-ngobrol ringan namun lama kelamaan obrolan menjadi sedikit berbobot dengan kadar pesugihan jual musuh yang akan dijalani oleh si Rahman. Abah menceritakan mengenai pelaku-pelaku yang sebelumnya berhasil dengan bujuk rayunya sanggup untuk meyakinkan pendana dan Rahman. Mohon maaf kalau untuk saya sendiri gak tertarik ditambah dengan cara ritualnya yang sedikit tidak masuk akal. Saat itu juga saya hendak pulang dan mengajak si pendana untuk pulang dan mengurungkan niatnya. Namun saya rasa sudah terlambat karena si pendana bener-bener sudah yakin dengan abah yang satu ini. Saat itu saya tak ada kapasitasnya saya berada di rumah itu, lalu saya keluar dan menunggu di Mobil sambil ngabisin rokok Dj*r*m.

Sekitar 1 jam kemudian pendana dan juga Rahman menyusul saya ke mobil dan kita bertiga langsung berangkat menuju ke lokasi ritual. Saat itu lokasi ritual yang ada dalam pikiran saya adalah gua/tempat angker lainnya. eh Ternyata kita menuju ke salah satu villa di cipanas dan kita booking 1 villa untuk ritual malamnya. hadeh makin gak masuk akal dalam logika pikiran saya. Saya dengar dalam kursi belakang Rahman tampak meyakinkan dengan ekspresi yang sangat optimis bahwa ritualnya akan sukses ditambah dengan keyakinan pendana. Kalo orang jawa bilang "tumbu oleh tutup".

Sambil menunggu malam saya sempatkan untuk menghirup dinginnya udara di cipanas, sambil berjalan-jalan saya coba mencari keakuratan informasi mengenai abah yang satu ini, dan akhirnya informasi demi informasi saya dapatkan dari penjaga villa karena villa tersebut sudah menjadi langganan abah untuk ritual. Dan dari informasi yang saya himpun kebanyakan pelaku ritual kalau sudah selesai ritual pulang selalu membawa koper besar, namun sayangnya penjaga villa itu tidak mau menyebutkan apa yang ada dalam koper tersebut.

Hingga akhirnya tepat pukul 02.00 wib abah dan pelaku memulai ritual didalam kamar villa yang kami sewa sedangkan saya dan pendana menunggu di ruang tamu. Ritual kurang lebih sekitar setengah jam sudah banyak suara-suara aneh baik dalam kamar ritual ataupun di sekitar villa. Abah keluar dari kamar ritual dan berkata ke pendana bahwa ritual hampir selesai selanjutnya menyuruh pendana dan saya untuk membuktikan sendiri melihat ritual pelaku karena ghoibnya sedang transaksi dengan pelaku. Dalam pikirku ( apa iya bener pelaku baru transaksi ma ghoib     kok   bisa   dilihat   ma  yang   tidak                 ada kaitannya ) aneh dan penasaran menggiring kakiku untuk melangkah ke kamar ritual dan membuka pintu kamar tersebut, dan ternyata memang benar pelaku sedang transaksi dengan goib di hadapannya, untuk orang awam ini sangat menakutkan karena pelaku berhadapan dengan sosok goib setinggi langit-langit dan bertransaksi dengan pelaku. Tapi sekali lagi logika saya gak mau kalah, karena ini semua hanya permainan dan ibaratnya sirkus saja. seketika itu pintu kamar langsung ditutup oleh abah karena abah hendak melanjutkan ritual pengujudan rejekinya.

Saya dan pendana kembali ke ruang tamu sambil penasaran menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya, 15 menit berlalu abah keluar dari kamar ritual dan memanggil kami. Dengan membawa lampu senternya abah menunjukkan uang didalam koper pecahan seratus dan lima puluh ribuan. Saya coba melihat raut muka pendana dan pelaku yang tampak sangat puas dengan hasil itu, namun kenapa hati saya rasanya tidak enak pada waktu itu. Tapi biarlah yang terpenting kalaupun memang sukses hajatnya feeling saya salah dan mereka yang benar, namun kalopun ini semua hanyalah permainan saya sudah coba untuk memperingatkan meskipun tidak digubris sama sekali. Lanjut ke proses ritual yang tadi, akhirnya koper itu disegel oleh abah sambil berkata. Koper ini belum boleh dibuka sebelum musuhnya mati kalo memang sampai dengan 21 hari musuhmu belum juga mati berarti ritual gagal dan silahkan buka kopernya barangkali ada rejeki yang bisa dinikmati. 

Akhirnya kamipun bergegas pulang dan menunggu sisa-sisa 21 hari yang dipandang sangat lama sekali. Dan akhirnya samapai juga di hari ke 21 namun sayangnya musuh juga tidak kunjung mati, pendana dan rahman berharap-harap cemas dengan isi yang ada dalam koper. Kita bertiga bersama-sama membuka koper dan terkejutnya didalam koper tersebut hanya ada 2 buah botol anggur dan juga kain putih. Kira-kira gimana perasaan pembaca seandainya menjadi saya. Apakah akan senang karena feeling saya benar bahwa ini semua hanya permainan saja atau ikutan bersedih karena ritual gagal dan uang pendana sekitar 8juta rupiah raib terkena tipu daya si abah. apapun perasaan saya saat itu yang jelas saya kembali mendapatkan pengalaman yang sangat berharga waktu itu.

Kembali lagi saya disini hanya sekedar berbagi cerita pengalaman saya, bagi pembaca yang memang ada cerita pengalaman ataupun ingin berbagi cerita mengenai pesugihan ataupun hal-hal yang bersangkutan dengan dunia/alam lain silahkan bisa kirim ceritanya ke email saya B4yu.jagat@gmail.com , dan apabila pembaca berkenan saya akan memposting cerita dari pembaca yang sudah mengirimkan cerita pengalamannya ke email saya.