PESUGIHAN JUAL JANIN

Sebelumnya saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seseorang yang telah meluangkan waktunya untuk sekedar bercerita pengalamannya dan berkenan menuangkan pengalamannya diforum ini. Mohon maaf sebelumnya kepada pembaca atas ketidak nyamanan didalam ceirta ini dikarenakan saya menyamarkan beberapa nama untuk menjaga privacy segala hal yang menyangkut pelaku yang ada dalam cerita ini namun saya berusaha menuangkan cerita yang nyata dan bisa dibuktikan kebenarannya.

Kali ini saya sekedar berbagi cerita mengenai pesugihan jual janin yang dilakukan oleh seorang perempuan paruh bayah sebut saja namanya Sari yang berasal dari Tegal, Jawa Tengah. Saat malam itu saya dan Sari bertemu di sebuah rumah praktisi spiritual yang berasal dari daerah Jawa Tengah. Awalnya saya hanya sekedar berkunjung dan bersilaturahmi ke rumah beliau dengan misi terselubung mencari informasi yang bisa saya jadikan cerita untuk mengisi artikel dalam web saya ini. Akhirnya misi itupun ternyata membuahkan hasil karena dengan tidak sengaja di rumah tersebut saya bertemu dengan Sari.

Sari adalah anak kedua dari 4 (empat) bersaudara,kehidupannya saya nilai begitu keras karena sejak kecil dia harus ditinggalkan oleh Ayah kandungnya yang meninggal dunia karena sakit. Akhirnya ibunya menikah lagi dan melahirkan 2 (dua) orang anak yang secara otomatis menjadi adiknya. Sayang sekali nasib baik tak mendukung dalam perjalanan hidupnya, karena kurangnya kasih sayang dari orang tuanya dan faktor ekonomi sehingga dia terjerumus dalam pergaulan bebas dengan menjadi pemandu lagu di salah satu tempat hiburan malam dikotanya. Dari pengalaman hidup itulah prahara yang saat ini dia sesali seumur hidupnya itu terjadi. Dia terbujuk oleh lelaki hidung belang yang menjadi kekasihnya. Perasaan yang nyaman dengan kekasihnya saat itu membuat dia mau merelakan apapun yang dia punya termasuk kehormatan yang dia punya sebagai wujud ketulusan cintanya kepada kekasihnya itu. Dia lupakan norma-norma yang ada hingga melakukan hubungan layaknya suami istri dengan kekasihnya tersebut berkali-kali. Dari kebiasaan melakukan hubungan tersebut akhirnya dalam perut Sari tersematkan benih janin dari kekasihnya tersebut. Dan sangat disayangkan kekasihnya tersebut tidak mau mengakui dan bahkan tidak mau bertanggung jawab atas benih yang ada dalam perut Sari. Mungkin pembaca mampu merasakan apa yang dirasakan oleh Sari saat itu.

Awalnya dia hendak untuk menggugurkan janin yang ada dalam kandungannya tersebut,namun hal itu dicegah oleh teman dekatnya. Bahkan teman dekatnya tersebut memberi solusi untuk menjual janin yang ada sehingga dia mendapatkan rejeki dalam wujud uang yang banyak. Karena bujuk rayu teman dekatnya tersebut akhirnya dia pun mau mengikuti saran dari teman dekatnya. Setelah beberapa hari kemudian dia diajak oleh teman dekatnya ke rumah seorang dukun didaerah perbatasan Pemalang dengan Banjarnegara untuk melakukan proses Jual Janin. Namun ternyata dukun tersebut tidak mampu atau bahkan mungkin hanya ingin terlibat menjadi seorang mediator karena ternyata yang ada Sari malah diajak ke Semarang untuk bertemu dengan salah satu praktisi spiritual.

Sesampainya di rumah praktisi spiritual tersebut dukun tersebut langsung menyampaikan apa yang menjadi hajat keinginan dari Sari. Dan praktisi spiritual itupun langsung mengambil 1 gelas air putih dan 3 bunga kantil untuk menayuh (menggali informasi) tentang janin yang ada dalam perut Sari. Dari hasil tayuh tersebut didapatkan informasi bahwa usia janin saat itu berusia dibawah 3 bulan dan sudah pernah melakukan hubungan intim tidak dengan 1 laki-laki ( bukan 1 jarum ) dan sudah pernah mencoba untuk menggugurkan janin tersebut dengan meminum obat pelancar datang bulan. Dari hasil tayuh tersebut praktisi spiritual tersebut mengatakan bahwa janin tidak bisa diproses instan dan kalaupun harus dihilangkan bisa dengan melalui proses ritual. Akhirnya dukun tersebut menyepakati dengan apa yang disarankan oleh praktisi spiritual tersebut atas persetujuan dari Sari.

Saat itu praktisi spiritual tersebut langsung meminta Sari untuk mandi kembang (bunga) yang sudah disiapkan untuk sekedar membuang sengkolo ( Aura negatif ) yang ada dalam badannya. Setelah selesai mandi kembang Sari diminta untuk masuk ke kamar ritual praktisi spiritual tersebut untuk melakukan meditasi. Di saat meditasinya tersebut pengalaman yang dialami Sari juga sempat diceritakan kepada saya, bahwa saat meditasi di dalam kamar dia ditemuin oleh sosok Perempuan dengan pakaian serba hijau layaknya putri kerajaan yang sangat cantik namun hanya sesaat saja Sari bertemu dengan beliau. Hal aneh pada saat itu yang dia rasakan adalah perutnya terasa sangat kencang sekali seakan-akan ada yang meremas perutnya. Setelah kurang lebih setengah jam Sari melakukan meditasi akhirnya dia keluar kamar ritual dan menceritakan apa yang dia alami di dalam kamar ritual kepada praktisi spiritual tersebut. Praktisi spiritual tersebut tidak begitu menjelaskan siapa sosok beliau dan praktisi spiritual tersebut hanya membenarkan apa yang dialami oleh Sari adalah wujud perjanjian dengan Penguasa Ghoib yang nantinya akan mengambil janin yang ada dalam perut Sari. Dan selanjutnya praktisi spiritual tersebut memberikan syarat kepada Sari untuk melakukan ritual di rumah malamnya.

Berhubung jarak rumah Sari dengan praktisi spiritual tersebut yang begitu jauh akhirnya dukun tersebut mengambil inisiatif untuk menginap di penginapan di sekitar rumah praktisi spiritual tersebut. Pada saat malam harinya Sari melakukan ritual di kamar hotel tersebut. Kembali pengalaman aneh diluar akal sehat dialami oleh Sari. Pada saat ritual di kamar hotel tersebut sosok yang datang dikamar ritual praktisi spiritual tersebut kembali menemui Sari dan memberikan petunjuk bahwa janin itu akan diminta dan akan ditukar dengan barang berharga selanjutnya Sari pun dengan sadar menjawab boleh dengan artian menyetujuinya.

Keesokan harinya Sari beserta rombongan kembali menuju rumah praktisi spiritual untuk berkonsultasi mengenai apa yang terjadi pada saat ritual malam harinya di kamar hotel. Saat itu praktisi spiritual tersebut tidak bisa bertemu lama-lama karena memang pada saat itu praktisi spiritual tersebut sudah ditunggu oleh tamu untuk diajak melakukan pembersihan aura negatif di salah satu pabrik di kota tersebut. Namun praktisi spiritual tersebut sempat memberikan arahan bahwa Sari diminta untuk berpuasa 1 hari untuk melakukan ritual di lokasi pertapaan esok hari.

Sari beserta rombongan pun akhirnya kembali ke penginapan. Dan sore harinya sesuai petunjuk dari praktisi spiritual Sari pun melakukan puasa 1 hari penuh untuk persiapan melakukan ritual esoknya. Namun kembali saat melakukan puasa tengah malam Sari mengalami hal-hal aneh seperti tidak tahu sebab akibatnya pada saat Sari hendak tertidur antara sadar ataupun tidak sadar didalam kamar tidurnya ada sosok ular hitam namun anehnya ular hitam itu hanya diam melihat Sari yang tidur dihadapan ular tersebut.

Hingga akhirnya tiba saat yang ditunggu oleh Sari beserta rombongan,yaitu ritual puncak jual janin. Sari beserta rombongan diajak ke lokasi ritual oleh praktisi spiritual. Setelah dibukakan dengan doa dan dirasa adanya kehadiran Penguasa Ghoib praktisi spiritual tersebut mundur untuk memberi kesempatan Sari berkomunikasi langsung dengan penguasa ghoib tersebut. Dan dari penjelasan Sari pada saat itu meskipun saat itu malam hari dia merasakan disekitarnya suasana berangsur-angsur sangat terang dan seperti ada yang bermain gamelan, 1 kali ledakan layaknya meriam terdengar jelas oleh Sari yang selanjutnya disusul dengan suara kereta kuda. Dan akhirnya sosok yang ditunggu hadir didepan Sari,tanpa banyak kata penguasa Ghoib itu seakan-akan menunjuk ke arah kain putih yang terbentang dihadapan Sari. Dengan sadar Sari melihat ke arah kain tersebut dan begitu terkejutnya bahwa diatas kain sudah wujud beberapa barang-barang berharga seperti kalung dan gelang-gelang emas. Dan spontan Sari langsung menjawab terima kasih dengan bahasa jawa ( matur sembah     nuwun ). Seketika sosok tersebut kembali ke kereta kuda tersebut dan menghilang dari pandangan Sari. Suasana kembali berlarut-larut menjadi gelap, namun saat suasana belum begitu gelap Sari menyempatkan waktu untuk mengambil minyak yang sudah disiapkan dan dicipratkan ke atas kain dan selanjutnya mengambil bunga yang ada dihadapan dia. Saat suasana menjadi gelap dan dia mulai tersadar seketika lilin yang ada dihadapannyapun mati yang menandakan bahwa ritual dia sudah selesai. Selanjutnya Sari pun turun dengan membawa kain putih tersebut. Dengan tanpa kata-kata Sari langsung menuju mobil dan meninggalkan lokasi ritual tersebut. Sari beserta rombongan dibimbing oleh praktisi spiritual tersebut untuk menuju rumah praktisi spiritual tersebut.

Sesampainya di rumah praktisi spiritual tersebut Sari diminta untuk masuk kembali ke kamar ritual dan melakukan meditasi namun sebelumnya kain putih yang dibawa tadi digelar dihadapan Sari. Pada saat meditasi Sari masih tetap melihat barang-barang berharga itu tetap ada di atas kain tersebut. Setelah kurang lebih 15 menit Sari pun keluar dan menceritakan apa yang terjadi saat ritual dan yang ada didalam kamar ritual. Praktisi spiritual pun akhirnya masuk ke kamar ritual dengan didampingi oleh Sari. Jelang beberapa saat praktisi spiritual beserta Sari keluar dari kamar ritual dengan membawa 1 contoh barang berharga tersebut dan ditunjukkan kepada rombongannya Sari. Praktisi spiritual tersebut hanya berpesan bahwa barang-barang ini masih akan bertambah dan benar-benar bisa digunakan tepat pukul 7 pagi. Pakar spiritual tersebut meminta agar rombongan istirahat di penginapan terkecuali Sari yang harus tinggal untuk melakukan ritual sampai pukul 7 pagi.

Akhirnya rombongan pun meninggalkan rumah praktisi spiritual tersebut dan kembali ke penginapan untuk beristirahat sedangkan Sari kembali ke kamar ritual untuk melakukan meditasi. Di saat melakukan meditasi Sari benar-benar membuktikan apa yang diucapkan oleh praktisi spiritual tersebut karena suara gemerincing layaknya emas jatuh ke atas tumpukan barang-barang berharga tersebut. Hingga akhirnya suara ketukan pintu dari luar terdengar oleh Sari yang menandakan bahwa saat itu sudah hampir pukul 7 dan praktisi spiritual tersebut masuk ke kamar ritual untuk melakukan penguncian. Dan setelah dilakukan penguncian Sari diminta memegang barang-barang tersebut dan selanjutnya membungkus seluruh barang tersebut dengan kain putihnya dan membawa keluar dari kamar ritual.

Dan ternyata saat Sari keluar dari kamar ritual, rombongannya sudah berada diruang tamu dengan harap-harap cemas menunggu hasil dari ritual tersebut. Ruang tamu tersebut Sari membuka bungkusan kain putih yang berisi perhiasan-perhiasan dari emas dan ditunjukkan kepada rombongannya atas perintah praktisi spiritual tersebut. Raut muka kebahagiaan terpampang jelas di setiap muka rombongan tersebut, namun masih ada ganjalan dalam hati Sari karena dia masih ada kekhawatiran bahwa janin dalam perutnya belum hilang. Praktisi spiritual pun menjelaskan bahwa setelah 7 hari nantinya Sari diminta untuk tes kehamilan pakah masih ada atau sudah tidak ada janin di dalam perutnya. Penjelasan dari praktisi spiritual itu membuat rasa lega hati Sari. Namun ternyata setelah 3 hari setelah kejadian tersebut Sari sudah melakukan tes kehamilan karena dia merasakan ada yang janggal dengan perutnya ternyata memang benar bahwa janin yang ada dalam perutnya sudah tidak ada.

Demikian sepenggal cerita pengalaman Ritual Jual Janin yang dialami oleh Sari, entah percaya ataupun tidak namun cerita ini memang benar-benar terjadi dengan dasar cerita kesaksian dari pelaku ritual itu sendiri. Kembali lagi saya hanya sekedar menjaga privacy seseorang dengan tidak menyebut langsung orang-orang yang berkaitan dengan pengalaman-pengalaman yang saya ceritakan. Barangkali pembaca ada yang berkenan untuk membagikan cerita pengalaman silahkan kirim email ke b4yu.jagat@gmail.com. Dan apabila pembaca berkenan saya akan memposting cerita pengalaman tersebut dengan tetap menjaga etika privacy narasumber.