Ritual Jual Anak (Moja) di Pantai Jayanti, Cidaun, Cianjur Jawa Barat

Dingin menyelimuti kulitku saat mata ini mulai akan terjaga terdengar sayu suara adzan berkumandang, segera saja aku bergegas untuk bangkit dari selembar matras yang aku gunakan sebagai  alas tempat tidur. Teringat saat itu aku menumpang hidup di tempat usaha teman yang kebetulan salah satu rumah makan yang ternama di daerah Bandung Jawa barat.

Setelah ritual wajib pagi hari kelar aku mulai duduk santai dan ngobrol dengan pemilik rumah makan tersebut yang kebetulan teman dekat aku. Meskipun kami punya jarak umur yang sangat berbeda jauh namun kami merasa sangat nyaman apabila sudah mulai ngobrol, bahkan sampai seharian bisa tak beranjak dari tempat duduk kami. Ada saja yang kami obrolkan baik dari bidang spiritual,budaya,usaha bahkan sampai politik. Dan gak akan pernah ketinggalan rokok @ Mild dan segelas kopi besar selalu temani aku ngobrol.

Saat kami asik mengobrol tiba-tiba HP aku berbunyi, langsung aku angkat dan jawab panggilan telp tersebut.
“ Assalamu’alaikum...” sahutku memberi salam
“ Walaikum salam, benar dengan mas Bayu ? “ Jawab seorang cewek dengan nada  sangat halus.
“ Benar sekali, mohon maaf dengan siapa ini ? “ Tanyaku
“ Saya Nita dari Cikarang temennya Rizki mas, mau ada yang saya tanyakan ke mas mengenai informasi dunia lain mas. “ Jawab dia to the point (mungkin takut habis pulsa banyak ) hehehehehe.
“ Ouw mas Riski, ya silahkan aja mbak mau tanya tentang apa? “ jawabku singkat saja.
“ Mas posisi sekarang dimana? Bisa ketemuan gak mas? “ ajakan dia nich (positif thinking ajalah )
" Loh niy mau tanya atau ajak ketemuan niy ? hehehehe,,,aku di Bandung mbak silahkan datang kesini kalau mau cari kepuasan,maksudnya kepuasan jawaban yang ingin mbak tanyakan. “ Jawabku sambil ajak dia bercanda biar gak kaku komunikasinya.
“ hehehe mas bisa aja... Kebetulan mas niy saya sudah sampai Terminal Cicaheum,karena info dari Riski mas ada di Bandung makanya tadi pagi saya sudah berangkat ke Bandung mas, bisa minta jemput gak mas? “ sahut dia dengan nada bersemangat.
“ Yaelah bagus banget mbak basa-basinya, iya mbak In Syaa’ Allah saya bisa jemput mbak, maaf ciri-ciri mbak seperti apa? “ Tanyaku mengorek keterangan do’i.
“ ouw ya mas saya pake celana jeans biru dan kemeja warna kuning, saya nunggu di Indom*r*t barat Terminal Cicahem ya mas “
“ ouw ya segera saya meluncur kesana mbak, tunggu aja disana 15 menitan saya sampai sana mbak. “ jawabku singkat aja.
“ makasih mas “ jawabnya singkat
“ ouw ya sama-sama mbak “ jawabku sambil aku tutup hpku dan mulai bergegas jemput do’i.

Aku mulai bergegas menuju ke TKP dengan mengendarai sepeda motor V*rio hitam tak sampai 15 menit aku sudah sampai ke sasaran. Sempat kesal juga karena sampai di TKP tak ada makhluk haluspun yang berwujud wanita yang mengenakan pakaian dengan ciri-ciri wanita yang tadi meneleponku. Aku coba untuk bersabar dan mendadak keluar dari pintu dorong si Domar sosok makhluk halus dengan perawakan kecil mungil aku taksir tingginya sekitar 155 cm dengan bodi sedang kulit putih rambut hitam keemasan dan yang terpenting dia menggunakan pakaian sesuai dengan apa yang ada dalam pembicaraan lewat telp tadi. Sempat ragu aku beranikan diri untuk menyapanya lalu diapun menjawab dan ternyata memang benar dia sosok yang tadi menghubungiku lewat telp. Saat itu kami sempatkan diri untuk sekedar ngobrol sebentar di tempat duduk samping Ind0m*ret untuk sekedar berkenalan. Dari hasil obrolan singkat itu aku tarik kesimpulan bahwa dia dalam keadaan kalut karena terbelit hutang dan ingin melakukan ritual pesugihan yang valid. Saat aku tanya apa yang dia jual dan apabila yang diambil sesuatu yang dia sayangi apakah dia siap merelakan. Jawabnya dengan penuh keyakinan dia siap berkorban apapun. Aku sempatkan bertanya kepada dia sampai 3 kali jawaban dia tetap sama. Setelah aku telusuri ternyata dia sudah memiliki 3 orang anak, dan dia siap kalopun harus jual salah satu anak ataupun kesemuanya untuk menutup kebutuhan/utang-utang dia. Busyet dah dunia-dunia kok bisa jadi seperti ini. Aku coba tanya ke dia kenapa menghubungi aku karena aku hanya manusia biasa dan tidak memiliki kemampuan ataupun wewenang untuk menyelesaikan apa yang jadi hajatnya. Dia jawab karena rekomendasi dari Riski temannya yang kebetulan sudah kenal aku sebelumnya, dan kata Riski bahwa aku memang bukan juru kunci ataupun praktisi supranatural namun aku memiliki pengalaman di bidang tersebut dan mengetahui beberapa lokasi yang valid disamping itu tanpa pamrih apa-apa aku bersedia menolong dan mendampinginya saat ritual. Jawaban si doi siy sempat bikin aku melayang-layang karena entah dirasa pujian atau rayuan tapi niy jadi sebuah tantangan untuk pribadiku sendiri. Aku tak mau berlama-lama di samping Ind0m*ret tersebut langsung aja aku ajak dia ke rumah makan tempat aku tinggal sementara saat itu.

Sesampainya di rumah makan tersebut tanpa basa basi aku kenalkan dengan temanku empunya rumah makan tersebut. Kami bertiga pun mengobrol santai di ruang santai tempat biasa kami ngobrol. Kami berdua coba menelisik beberapa informasi lebih dalam dari Nita. Dan kami berdua ketahui bahwa masa lalunya ternyata sangat kelam dia dari kecil sudah ditelantarkan oleh orang tuanya dan sempat tinggal di Jakarta untuk menjadi PSK kalangan orang asing ( Bule). Dan dari ketiga anaknya tersebut 2 diantaranya hasil dari bersetubuh dengan orang asing tersebut. Namun ironisnya hutang yang membelit saat ini karena dia sendiri mempunyai hutang dengan salah satu pelanggannya sebenarnya tidak terlalu rumit untuk menyelesaikannya namun jalur logika sudah coba kami berdua tawarkan namun tidak digubris olehnya, karena dia sendiri sudah terbuai dengan mimpi-mimpi hasil dari ritual pesugihan entah iming-iming dari mediator/kuncen/ praktisi supranatural mana yang terlalu memberikan buaian-buaian manis hingga dia lelap terbawa mimpi.

Akhirnya sebelum menjadi salah paham antara kami dengan doi,kamipun menjelaskan bahwa kami ibarat didunia ini hanyalah supir Taxi yang membawa penumpangnya sesuai dengan alamat tujuan,masalah hajat/bawaan/keinginnan kami tidak mau tahu menahu dan layaknya supir taxi kami berdua bekerja sesuai dengan job deskripsi kami,apapun yang menjadi tanggung jawab penumpang seperti bensin ataupun akomodasi menjadi tanggung jawab doi. Dia mengerti dan menyetujui apa yang kami maksudkan. Setelah dari kordinasi kami bertiga,kami putuskan untuk berangkat esok pagi. Dan untuk sementara waktu do’i tinggal di hotel dekat dengan tempat tinggalku waktu itu.

Keesokan harinya dengan menggunakan mobil aku beserta temenku menjemput Nita ke hotel untuk segera bergerak menuju sasaran. Sebelum menuju sasaran kami sempat menuju ke Pasar Lembang untuk membeli beberapa perlengkapan ritual karena memang di Pasar Lembang sedikit lebih komplit dan harganya pun berbeda sangat jauh. Saat itu aku hanya mendampingi dan menunjukkan do’i kemana dia harus beli perlengkapan. Setelah aku tunjukkan dia belanja sendiri apa yang harus disiapkan sesuai dengan tulisan yang sudah aku berikan kepadanya. Setelah semuanya terbeli kami langsung menuju ke pasar Cicadas untuk membeli daging Babi,ayam,telur ayam dan kelapa hijau. Ibarat dokter yang memberikan resep ke pasiennya, saat itupun aku hanya sekedar memberikan secarik kertas bertuliskan perlengkapan-perlengkapan yang harus dipenuhi oleh do’i. Setelah kesemuanya terbeli kami bertiga pun langsung menuju lokasi ritual di Pantai Jayanti Cidamar Cidaun Cianjur Jawa Barat.


Dinginnya udara pegunungan dan hamparan pemandangan kebun teh membuai mataku untuk terpejam namun tak berselang lama berganti dengan panasnya udara tepi pantai yang menandakan bahwa sepertinya saat ini kami sudah berada dipesisir laut selatan Jawa Barat. Mataku terbuka dan tersadar dengan suara temenku yang membangunkanku dari tidur, 4 jam perjalanan kami tempuh akhirnya sampai juga di lokasi. Aku pun langsung turun dan disambut oleh teriakan anak kecil yang memanggil namaku “ Mas Bayu MAs Bayu Mas Bayu... “  teriak anak kecil itu. Dan akupun langsung memanggil anak kecil itu “ Mad sini mas punya oleh-oleh “ sekedar oleh-oleh jajanan untuknya dan adiknya aku berikan ke Muhammad. Kami pun dipersilahkan masuk oleh seseorang yang sepertinya aku asing dan ternyata memang benar dia salah satu tamu yang juga hendak ritual nanti malam. Didalam rumah tampak sosok abah dengan penampilan seadanya dan gak pernah ketinggal ikat kepalanya sedang asik bercanda dengan Puput adik dari Muhammad. Salamku terucap dan sesaat kemudian abah menjawab salamku dan seperti biasanya aku coba ajak obrol-obrol santai dulu sekedar basa-basi tukar kabar dan sambung silaturahmi. Memang hubungan kami waktu itu sangat erat karena saat itu hampir tiap sebulan sekali aku ke rumah abah untuk sekedar silaturahmi dan ngangsu kaweruh ( tukar pengalaman ). Tak lupa aku kenalkan Nita ke abah dan aku coba mundur agar Nita lebih bisa berbicara dengan abah mengenai hajatnya. Akhirnya setelah dia sampaikan maksud hajatnya abah pun menjelaskan tata caranya dengan rinci gimana cara melakukan ritual tersebut. Aku lihat raut muka Nita yang sangat serius mendengarkan apa yang diarahkan oleh abah. Arahan abah dirasa Nita masih kurang dan setengah-setengah saat abah coba meninggalkan Nita untuk masuk ke kamar abah. Tampak kebingungan dilanda oleh Nita seakan-akan ada beberapa pertanyaan yang belum sempat terjawab oleh abah. Aku coba menenangkan dia dengan menjawab apa yang menjadi beban pertanyaan yang belum sempat terjawab dan aku pun coba memberi pengertian ke dia tentang karakter abah yang memang seperti itu jadi tidak menimbulkan salah penafsiran. Setelah segala pertanyaannya mampu aku jawab dan dia sudah merasa tenang aku menyuruhnya untuk menghafal amalan/mantra yang harus dia baca nantinya di lokasi ritual.

Malam pun tiba, akhirnya saat yang ditunggu-tunggu oleh Nita pun tiba. Setelah mandi dia dipersilahkan untuk makan dengan sesuatu yang sudah disiapkan oleh istri abah. Kemudian setelahnya dengan membawa perlengkapan ritual kami pun menuju Gua Keraton tempat lokasi ritual. Perjalanan menuju ke Gua Keraton tersebut harus melewati sebuah sawah dan hutan, sedikit tebing yang sangat curam pun kami lewati dan akhirnya kami pun sampai ke mulut Gua tersebut. Seperti biasa abah mencoba untuk menyampaikan salam sebelum Nita dan salah satu peserta ritual itu masuk ke dalam Gua tersebut. Sementara aku dan temanku hanya berjaga-jaga di luar mulut gua tersebut. Tak berjelang lama abah keluar dari gua tersebut dan mengajak kami untuk pulang dan menunggu di rumah.

Setelah kami sampai rumah kami mengobrol-obrol ringan sembari menunggu kabar dari pelaku-pelaku ritual. Waktu tidak terasa menunjukkan pukul 02.15 Wib dan terdengar suara langkah kaki diluar rumah. Tak jelang lama terdengar suara ketukan pintu dan ternyata Nita sudah kembali dari ritual.  Aku sempatkan untuk mengambil segelas air sebelum dia berkata. Dan dia diminta abah untuk menceritakan apa yang terjadi didalam gua tersebut. Dengan perlahan-lahan dia mulai menceritakan pengalaman dia di dalam gua selama menjalani ritual.

Saat setelah ditinggal abah berbagai gangguan muncul seperti suara harimau di samping telinga,ada sosok buaya yang seakan-akan berada didepan dia dengan mulut terbuka lebar, namun dia tidak merasa takut dan goyah dari tempat semedinya hingga akhirnya ada seberkas titik cahaya yang semakin lama semakin besar dan menerangi seluruh gua tersebut. Tak jelang beberapa lama ada sesosok perempuan dengan pakaian serba hijau yang sangat cantik dan anggun sekali menghampiri dia dan mengajak komunikasi. Beliau menanyakan apa keinginan Nita, Nita pun menjawab harta benda berharga di dunia yang bisa dimanfaatkan olehnya untuk menutup segala hutang-hutangnya. Dan beliau pun menunjukkan satu peti mati berisi salah satu anaknya,spontan Nita menyanggupinya. Dan sesaat sosok perempuan itupun menghilang gua menjadi kembali gelap gulita namun ada seberkas cahaya yang nita pahami itu adalah pintu gua. Antara sadar dan setengah sadar tubuh nita terasa tergerak menuju pintu gua tersebut dan seperti seolah-olah ada yang menuntun menuju rumah abah karena saat berangkat dibantu lampu senter untuk penerangan saja jalan terasa gelap namun saat kembali dari gua dia merasa jalan yang dihadapannya terasa sangat jelas dan terang.

Pengalaman itupun dibenarkan oleh abah, dan saat itu abah memberikan selembar kain putih dari dalam kamarnya lalu diserahkan kepada Nita. Abah berpesan agar Nita mewujudkan rejekinya di rumahnya nanti karena permohonannya dikabulkan. Abah berpesan kepadaku bahwa sebelum luhur aku sudah harus berangkat pulang dan hati-hati dijalan karena nantinya kendaraan yang akan kami kendarai akan sangat berbeda. Abah mengingatkan amalan yang sudah pernah dia berikan untuk aku baca.

Keesokan harinya setelah semuanya sudah siap kamipun berpamitan kepada abah dan istrinya. Tak lupa Nita mengucapkan banyak terima kasih atas bantuannya dan memberikan sedikit rejeki salam tempel untuk abah sebagai bentuk tali kasih dia kepada abah. Dalam perjalanan pulang memang benar banyak kejanggalan yang kami alami. Mobil yang kami kendarai berkali-kali sempat mogok dan terasa sangat berat namun setelah dibacakan amalan itu mobil kembali bisa jalan sampai bandung yang biasa kami tempuh selama 3-4 jam harus kami tempuh selama 6 jam. Setelah sampai Bandung kami langsung menuju ke Terminal Leuwipanjang untuk mengantarkan Nita pulang menuju Cikarang karena malamnya dia harus ritual.

Keanehanpun kembali muncul dan kami rasakan, setelah Nita keluar dan beranjak menuju Bus nya kamipun langsung bergegas pulang menuju ke rumah tempat tinggal temenku. Dan anehnya mobil yang kami kendarai sudah kembali seperti semula padahal temenku sempat berencana untuk ke bengkel mobil langganan dia namun akhirnya urung dilakukan.

Sesampainya dirumah aku tetap monitor perkembangan Nita samapai saat dia ritual. Namun anehnya saat pagi hari aku coba untuk hubungi ternyata hp dia sudah tidak aktif. Aku coba berpikir positif mungkin kecapaian dan masih tidur,namun siang aku coba tunggu masih juga belum ada kabar hingga sorenya aku coba telp tetap hpnya tidak aktif. Sempat berpikir negatif dengan dia,namun kembali lagi disini aku tidak memiliki pamrih apa-apa,aku sempatkan telp karena aku coba monitor keadaan dia dan kalaupun dia berhasil sepeserpun aku tidak berharap uang dari hasil ritual tersebut.
Setelah 1 bulan dari kejadian tersebut,sempat aku dikagetkan dengan isi pesan sms yang mengaku dirinya Nita. Akupun membalas isi smsnya bahwa aku saat ini sedang berada di Semarang. Tanpa tedeng aling-aling dia sms ke aku ingin ketemu aku. Akupun arahkan dia agar ke Semarang kalau memang ingin ketemu aku. Jelang 2 hari ternyata dia serius terbukti dia kasih kabar sudah menginap di Hotel Ung*r*n C*ntik. Dengan rasa penasaran yang tinggi aku coba temuin dia. Takut terjadi hal-hal yang diinginkan aku sengaja meminta dia untuk keluar dari Hotel dan menemuiku di Indom*ret depan RSUD Semarang yang kebetulan juga sangat dekat dengan hotel tersebut.

Penampilan yang sangat berubah refleks penilaianku saat pertama kali aku lihat dia menghampiriku. Dengan senyum yang ramah dia coba menyapaku,bersalaman dan duduk disampingku. Karena saat itu aku ada janji dengan seseorang aku terus terang saja ke dia bahwa aku tidak banyak waktu kalau memang ada sesutau yang mau disampaikan silahkan saja. Kagetku saat itu dia membuka tas yang dia bawa dan mengeluarkan sebuah amplop warna coklat dan langsung hendak diberikan ke aku. Saat itu juga aku langsung tolak karena aku tidak begitu jelas maksud dia memberikan itu apa,dan amplop itu isinya apa. Banyak pertanyaan yang tersirat di pikiranku saat itu. Akhirnya dia bercerita mengenai kelanjutan ritualnya bahwa ritual saat itu memang rejeki tidak nampak didepan dia tapi dia mengalami kejanggalan karena orang asing/bule yang dia hutangi datang ke Indonesia dan memberikan sejumlah uang yang katanya pemberian dari seseorang yang tidak mau disebut namanya dan hutang yang dia tanggung sudah dilunasi oleh orang tersebut serta uang yang dititipkan kepadanya hendaknya digunakan untuk modal usaha. Dan amplop coklat itu berisi sejumlah uang sebagai tanda terima kasih. Tetap saat itu aku tolak,dan aku samapaikan pengertian secara halus kepadanya bahwa bukan bermaksud aku nolak rejeki namun memang aku sendiri tidak bisa menerima uang dari hasil ritual sedangkan dari awal aku sudah berniat menolong tanpa pamrih sehingga jangan belokkan niatku. Tanpa adanya rasa munafik aku coba jelaskan tentang prinsip dan keyakinanku. Dan akhirnya dia bisa memakluminya. Dia sempat bertanya kepadaku mengenai keperluanku di Semarang saat itu, dan aku hanya menjawab ada beberapa orang yang ingin pasang susuk,penglarisan dan pengasihan. Eh dia malah minat untuk pasang susuk. (wong edan kok yow seh kurang-kurang ) dalam bathinku.

Bahwa sebenarnya dunia lain itu benar adanya, bagi pembaca yang memang ada cerita pengalaman menarik mengenai dunia mistik,pesugihan,mustika, barang antik ataupun hal-hal yang bersangkutan dengan dunia lain silahkan kirim cerita ke email saya B4yu.jagat@gmail.com, dan apabila pembaca berkenan saya akan memposting serita dari pembaca yang sudah mengirimkan cerita pengalamannya ke email saya.
Terima kasih

4 komentar:

  1. wah menarik sekali jangan lupa kunbal y gan KLIK pesugihan

    BalasHapus
  2. Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya, kalo memang ada cerita ataupun artikel berkaitan dengan dunia mistik,pesugihan ataupun barang pusaka/mustika silahkan kirim langsung ke email saya. Saya berharap bahwa artikel tersebut adalah pengalaman nyata ataupun kisah nyata yang dialami sendiri dan saya akan postingkan artikel tersebut kedalam web ini dengan menjunjung tinggi norma kesopanan dan etika.
    Terima kasih,
    Salam santun

    BalasHapus
  3. Assalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua, Sengaja ingin menulis
    sedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang
    kesulitan masalah keuangan, Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa
    Tumbal karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar
    1M saya sters hampir bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa
    melunasi hutang saya, saya coba buka-buka internet dan saya bertemu
    dengan KYAI SOLEH PATI, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama 3 hari
    saya berpikir, saya akhirnya bergabung dan menghubungi KYAI SOLEH PATI
    kata Pak.kyai pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan
    penarikan uang gaib 4Milyar dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti
    dan hanya 1 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 4M yang saya
    minta benar benar ada di tangan saya semua hutang saya lunas dan sisanya
    buat modal usaha. sekarang rumah sudah punya dan mobil pun sudah ada.
    Maka dari itu, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya
    sering menyarankan untuk menghubungi KYAI SOLEH PATI Di Tlp 0852-2589-0869
    agar di berikan arahan. Supaya tidak langsung datang ke jawa timur,
    saya sendiri dulu hanya berkonsultasi jarak jauh. Alhamdulillah, hasilnya sangat baik,
    jika ingin seperti saya coba hubungi KYAI SOLEH PATI pasti akan di bantu Oleh Beliau

    BalasHapus
  4. Boleh minta nama dan alamat kuncennya bang

    BalasHapus